Teknik menjahit yang benar dapat mempengaruhi
kualitas dari hasil (produk) busana, disamping pola yang baik dan ukuran
yang tepat serta desain yang bagus semua merupakan suatu kesatuan dari
proses pembuatan busana, salah satu diantaranya tidak benar maka tidak
akan tercapai produk yang berkualitas baik.
Untuk membuat suatu busana agar mendapatkan hasil yang optimal, teknik
yangdipakai harus di sesuaikan dengan desain busana dan juga
disesuaikan dengan bahan dasar (pabrik) yang dipakai. Berikutnya marilah
kita lihat teknik menjahit busana yang perlu disesuaikan dengan desain
agar kita dapat memilih dan menerapkan teknik yang tepat dan sesuai
dengan busana yang akan dibuat.
Tusuk dasar yaitu tusuk dengan menggunakan alat jarum tangan. Ada beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah sebagai berikut:
- Tusuk
Jelujur
- Tusuk
Tikam Jejak
- Tusuk
Flanel
- Tusuk
Feston
- Tusuk
Balut
- Tusuk
Batang/tangkai
- Tusuk
Rantai
- Tusuk
Silang
- Tusuk
Piquar
Untuk menyatukan bagian-bagian dari
potongan kain pada pembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan
bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisa
sambungan disebut dengan kampuh. Teknik menjahit sambungan supaya
hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik diawal ataupun diakhir
tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara
menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan ke dua ujung benang.
Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan yang lebih tepat. Kampuh
(teknik menggabungkan) ada bermacammacam antara lain:
-
Kampuh Terbuka
-
Kampuh Balik
-
Kampuh Pipih
-
Kampuh Perancis
-
Kampuh Sarung
Adapun teknik menjahit bagian-bagian tata busana:
- Menjahit
Tepi Pakaian
-
Teknik menjahit depan, serip dan rompok
-
Pemasangan Lengan
-
Pemasangan Kerah
Belahan busana adalah guntingan pada
pakaian yang berfungsi untuk memudahkan membuka dan menutup pakaian.
Disamping itu juga berfungsi untuk hiasan atau variasi pada pakaian,
karena pada belahan nantinya akan dilengkapi dengan kancing/penutup
belahan. Belahan pada umumnya terdapat pada tengah muka, tengah
belakang, ujung lengan ataupun di tempat-tempat lain pada bagian-bagian
pakaian. Pemakaian belahan busana disesuaikan dengan model busana atau
desain. Namun demikian teknik penyelesaian belahan ini berbeda-beda
sesuai dengan jenis serta letak dari belahan itu sendiri. Jenis-jenis
atau,macam-macam belahan secara garis besarnya adalah belahan langsung,
belahan memakai lapisan, belahan kumai serong dan belahan tutup tarik.
-
Belahan Langsung
-
Belahan berlapis
-
Belahan tutup tarik
Menyelesaikan busana dengan alat jahit
tangan memang butuh ketrampilan contohnya memasang kancing. Posisi
pemasangan kancing hendaklah tepat digaris tengah muka atau tengah
belakang, maka dari itu untuk belahan biasa yang sudah dilebihkan lidah
belahannya 2 atau 1,5 cm maka jelujur terlebih dahulu tepat pada garis
tengah muka atau tengah belakang, agar tepat. Kancing berfungsi untuk
mengancingkan belahan (penutup belahan) atau juga untuk hiasan atau
variasi busana. Bermacam-macam bentuk dan model kancing, yaitu kancing
lobang dua, dan kancing lobang empat, kancing bertangkai, kancing hias,
kancing jepret dan kancing kait.
F.
Menyiapkan Tempat Kerja
No comments:
Post a Comment