Friday, April 26, 2013

Tata Cara Pengukuran Pola Pada Pakaian



Pola Pakaian Konveksi Seragam 
Pramuka
Pola Pakaian
Konveksi
Seragam
Pramuka

Tata Cara Pengukuran Pola Pada Pakaian (Bagian 1) Saat kita akan membuat pola, kita harus berpatokan pada ukuran yang dibutuhkan oleh pakaian yang akan kita buat. Bila ukuran yang digunakan menggunakan ukuran standar yang sudah ditetapkan. Yakni berupa ukuran S,M,L, XL dan lain sebagainya, maka kita tidak perlu melakukan pengukuran badan secara khusus.

Namun bila pesanan konveksi kita bersifat eksklusif, maka kita harus melakukan pengukuran badan secara khusus. Memang kebanyakan konveksi akan menolak pesanan yang bersifat khusus karena alasan itu adalah jatah dari butik. Namun bagi Pakar Konveksi, kesempatan seperti ini sangat sayang untuk dilepaskan.

Pada saat pengukuran badan, usahakan model ataupun pemesan yang diukut berdiri dengan sikap tegak lurus agar ukuran yang diambil adalah tepat. Jangan lupa untuk mengikatkan tali ban atau ban elastis berukuran kecil dengan lebar tidak lebih dari 2 cm pada area pinggang model. Hal ini dilakukan untuk memberikan batas antara badan bagian atas dan badan bagian bawah.

Bila pengukuran menggunakan tali dan bukan dengan meteran jahit, maka kita wajib memperhatikan posisi tali pada tempatnya dan tidak berkelok kelok. Adapun bagian bagian tubuh yang diukur adalah :

1. Lingkar Leher (LL) diukur sekeliling batas leher bawah, dengan meletakkan jari telunjuk di tekuk leher atau diukur dan di tambah 1 cm.

2. Lingkar Badan (LB) diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui puncak dada, diukur pas ditambah 4 cm atau dengan menyelakan 4 jari.

3. Lingkar Pinggang (LPc) diukur sekeliling pinggang pas.

Bersambung

Pengertian Pola Busana

Abaya Violeta

Kualitas pola pakaian akan ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
1). Ketepatan dalam mengambil ukuran tubuh sipemakai, hal ini mesti didukug oleh kecermatan dan ketelitian dalam menentukan posisi titik dan garis tubuh serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh sipemakai;
2) kemampuan dalam menentukan kebenaran garis-garis pola, seperti garis lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu, sisi badan, sisi rok, bentuk lengan, kerah dan lain sebagainya, untuk mendapatkan garis pola yang luwes mesti memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran;
3) Ketepatan memilih kertas untuk pola, seperti kertas dorslag, kertas karton manila atau kertas koran;
4) kemampuan dan ketelitian memberi tanda dan keterangan setiap bagianbagian pola, misalnya tanda pola bagian muka dan belakang, tanda arah benang/serat kain, tanda kerutan atau lipit, tanda kampuh dan tiras, tanda kelim dan lain sebagainya;
5) kemampuan dan ketelitian dalam menyimpan dan mengarsipkan pola. Agar pola tahan lama sebaiknya disimpan pada tempat-tempat khusus seperti rak dan dalam kantongkantong plastik, diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal serta dilengkapi dengan buku katalog.
Dengan adanya pola yang sesuai dengan ukuran, kita dengan mudah dapat membuat busana yang dikehendaki. Menurut Porrie Muliawan (1990:2) pengertian pola dalam bidang jahit menjahit maksudnya adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Selanjutnya Tamimi (1982:133) mengemukakan pola merupakan ciplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang, ciplakan bentuk badan ini disebut pola dasar. Tanpa pola pembuatan busana tidak akan terujut dengan baik, maka dari itu jelaslah bahwa pola memegang peranan penting di dalam membuat busana.
Bagaimanapun baiknya desain pakaian, jika dibuat berdasarkan pola yang tidak benar dan garis-garis pola yang tidak luwes seperti lekukan kerung lengan, lingkar leher, maka busana tersebut tidak akan enak dipakai. Pendapat ini didukung oleh Sri Rudiati Sunato (1993:6) fungsi pola ini sangat penting bagi seseorang yang ingin membuat busana dengan bentuk serasi mengikuti lekuk-lekuk tubuh, serta membuat potongan-potongan lain dengan bermacam-macam model yang dikehendaki. Maka dari itu jelaslah bahwa di dalam membuat busana sangat diperlukan suatu pola, karena dengan adanya pola, akan dapat mempermudah para pencinta busana untuk mempraktekkan kegiatan jahit menjahit secara tepat dan benar. Sebaliknya jika dalam membuat busana tidak menggunakan pola, hasilnya akan mengecewakan. Hal ini didukung oleh pendapat Porrie Muliawan (1985:1) tanpa pola, pembuatan busana dapat dilaksanakan tetapi kup dari busana tersebut tidak akan memperlihatkan bentuk feminim dari seseorang.
Dengan demikian pola busana merupakan suatu sistem dalam membuat busana. Sebagai suatu sistem tentu pola busana juga terkait dengan sistem lainnya. Jika pola busana digambar dengan benar berdasarkan ukuran badan seseorang yang diukur secara cermat, maka busana tersebut mestinya sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Begitu pula sebaliknya, jika ukuran yang diambil tidak tepat, menggambar pola juga tidak benar, maka hasil yang didapatkan akan mengecewakan.
Dengan demikian untuk mendapatkan busana yang baik dan sesuai dengan desain, maka setiap sub sistem di atas haruslah mendapat perhatian yang sangat penting dan serius.

Ada beberapa macam pola yang dapat digunakan dalam membuat busana, diantaranya ialah pola konstruksi dan pola standar. Masing-masing pola ini digambar dengan cara yang berbeda, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu:
1. Pola Konstruksi
Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing.
Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain : pola sistem Dressmaking, pola sistem So-en , pola sistem Charmant, pola sistem Aldrich, pola sistem Meyneke dan lain-lain sebagainya.
2. Pola standar
Pola standar adalah pola yang dibuat berdasarkan daftar ukuran umum atau ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran Small (S), Medium (M), Large (L), dan Extra Large (XL). Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran sipemakai. Jika sipemakai bertubuh gemuk atau kurus, harus menyesuaikan besar pola, jika sipemakai tinggi atau pendek diperlukan penyesuaian panjang pola.
Menyesuaikan pola standar tidak dapat dilakukan dengan hanya mengecilkan pada sisi badan atau pada sisi rok, atau menggunting pada bagian bawah pola, pada pinggang atau bagian bawah rok, karena hal tersebut akan membuat bentuk pola tidak seimbang atau
akan menyebabkan bentuk pola tidak sesuai dengan proporsinya masing-masing.
Cara yang paling mudah dan cepat untuk menyesuaikan pola standar, adalah dengan cara mengetahui ukuran badan sendiri dan memilih pola standar yang ukurannya hampir mendekati dengan ukuran badan dengan mempedomani ukuran lingkar badan, kemudian membuat daftar ukuran badan seseorang dan ukuran pola standar dalam bentuk tabel. Daftar ukuran tersebut ialah sejumlah ukuran yang diambil dari badan seseorang (ukuran sebenarnya). Bagi seseorang yang baru belajar menyesuaikan pola standar, cukup menggunakan ukuran yang penting, misalnya ukuran lingkar badan, lingkar pinggang, panjang muka dan panjang punggung.
Disamping hal di atas seseorang yang ingin menyesuaikan pola standar dengan ukurannya, mesti dapat memilih pola yang ukurannya mendekati dengan ukuran badannya. Untuk memudahkan pekerjaan penyesuaian pola standar, berikut dapat dilihat pola standar dengan ukuran S,M dan L baik pola badan, pola lengan dan pola rok dengan ukuran.
1 Large 94 70 34 35 38 100 28
2 Medium 90 68 33 34 37 94 26
3 Small 86 66 32 33 36 90 24
a. Pola Lengan
b. Pola Badan
c. Pola rok
1 Lingkar badan 92 90 +2:4 = + 1/2 cm
2 Lingkar pinggang 70 72 2:4 = - 1/2 cm
3 Lebar muka 33,5 33 +½ :2=+¼ cm
4 Panjang punggung 37,5 37 + ½ cm
5 Panjang Muka 44 43 + 1 cm
6 Lebar punggung 35 34 + 1:2= + ½ cm
7 Lingkar Panggul 98 94 +4:4=+1 cm
8 Ling Ker Lengan 44 42 + 2 cm
Di dalam menyesuaikan pola standar, selisih yang terdapat pada ukuran lingkaran dibagi empat, hal ini disebakan karena pola badan atau pola rok umumnya dibuat setengah dari badan bagian muka dan setengah dari badan belakang, atau sama dengan seperempat dari ukuran lingkaran dan jumlah sisi yang ditambah atau dikurangi ada empat, oleh sebab itu untuk ukuran melingkar selisih ukuran dibagi empat.
Untuk ukuran lebar selisih dibagi dua, sebab pada pola ukuran melebar dipakai setengahnya., misalnya : lebar muka dan lebar punggung. Untuk ukuran panjang, selisih ukuran tidak dibagi, sebab pola dibuat dengan ukuran penuh sepanjang ukuran yang diambil, misalnya ukuran panjang punggung, panjang lengan dan panjang rok, dengan demikian untuk ukuran panjang ditambah atau dikurangi sebanyak selisih.
Daftar ukuran di atas perlu diperhatikan dalam menyesuaikan pola standar agar mudah mengetahui pada lajur selisih, apakah ukuran pola ditambah atau dikurangi dengan melihat tanda plus atau minus.
Berapa cm ditambah atau dikurangi perlu diperhitungkan betul, dengan pengertian bahwa untuk ukuran melingkar selisih dibagi empat, untuk ukuran melebar selisih dibagi dua dan untuk ukuran panjang selisih tidak dibagi. Berikut ini dapat dilihat beberapa contoh cara menyesuaikan pola standar. Didalam menyesuaikan pola standar perhatikan tanda pada kolom selisih. Pada pola yang disesuaikan tanda plus / membesarkan pola di arsir dengan tanda ///////////, sedangkan tanda minus / mengecilkan di tandai dengan xxxxxxx.

1) Cara menambah ukuran lingkar badan
Muka Belakang
2) Cara mengurangi ukuran lingkar pinggang
Muka Belakang
3) Cara menambah ukuran lebar muka dan lebar punggung
Lebar Muka Lebar Punggung
Gambar 110. Lebar muka dan lebar punggung yang telah dibesarkan.
4) Cara menambah ukuran lingkar panggul
5) Cara menambah ukuran panjang muka dan panjang punggung
6) Cara membesarkan lingkar kerung lengan

Teknik menjahit busana


Teknik menjahit yang benar dapat mempengaruhi kualitas dari hasil (produk) busana, disamping pola yang baik dan ukuran yang tepat serta desain yang bagus semua merupakan suatu kesatuan dari proses pembuatan busana, salah satu diantaranya tidak benar maka tidak akan tercapai produk yang berkualitas baik. Untuk membuat suatu busana agar mendapatkan hasil yang optimal, teknik yangdipakai harus di sesuaikan dengan desain busana dan juga disesuaikan dengan bahan dasar (pabrik) yang dipakai. Berikutnya marilah kita lihat teknik menjahit busana yang perlu disesuaikan dengan desain agar kita dapat memilih dan menerapkan teknik yang tepat dan sesuai dengan busana yang akan dibuat.


A. Tusuk Dasar Menjahit

Tusuk dasar yaitu tusuk dengan menggunakan alat jarum tangan. Ada beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Tusuk Jelujur
  2. Tusuk Tikam Jejak
  3. Tusuk Flanel
  4. Tusuk Feston
  5. Tusuk Balut
  6. Tusuk Batang/tangkai
  7. Tusuk Rantai
  8. Tusuk Silang
  9. Tusuk Piquar
B. Kampuh Dasar (Menggabungkan)

Untuk menyatukan bagian-bagian dari potongan kain pada pembuatan busana seperti menyatukan bahu muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisa sambungan disebut dengan kampuh. Teknik menjahit sambungan supaya hasilnya kuat, maka setiap penyambungan baik diawal ataupun diakhir tusukan harus dimatikan, agar tidak mudah lepas yaitu dengan cara menjahit mundur maju atau dengan cara mengikatkan ke dua ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan yang lebih tepat. Kampuh (teknik menggabungkan) ada bermacammacam antara lain:
  1. Kampuh Terbuka
  2. Kampuh Balik
  3. Kampuh Pipih
  4. Kampuh Perancis
  5. Kampuh Sarung
C. Teknik Menjahit Bagian-bagian Busana

Adapun teknik menjahit bagian-bagian tata busana:

  1. Menjahit Tepi Pakaian
  2. Teknik menjahit depan, serip dan rompok
  3. Pemasangan Lengan
  4. Pemasangan Kerah

D. Belahan Busana

Belahan busana adalah guntingan pada pakaian yang berfungsi untuk memudahkan membuka dan menutup pakaian. Disamping itu juga berfungsi untuk hiasan atau variasi pada pakaian, karena pada belahan nantinya akan dilengkapi dengan kancing/penutup belahan. Belahan pada umumnya terdapat pada tengah muka, tengah belakang, ujung lengan ataupun di tempat-tempat lain pada bagian-bagian pakaian. Pemakaian belahan busana disesuaikan dengan model busana atau desain. Namun demikian teknik penyelesaian belahan ini berbeda-beda sesuai dengan jenis serta letak dari belahan itu sendiri. Jenis-jenis atau,macam-macam belahan secara garis besarnya adalah belahan langsung, belahan memakai lapisan, belahan kumai serong dan belahan tutup tarik.
  1. Belahan Langsung
  2. Belahan berlapis
  3. Belahan tutup tarik
E. Menyelesaikan Busana Dengan Alat Jahit Tangan

Menyelesaikan busana dengan alat jahit tangan memang butuh ketrampilan contohnya memasang kancing. Posisi pemasangan kancing hendaklah tepat digaris tengah muka atau tengah belakang, maka dari itu untuk belahan biasa yang sudah dilebihkan lidah belahannya 2 atau 1,5 cm maka jelujur terlebih dahulu tepat pada garis tengah muka atau tengah belakang, agar tepat. Kancing berfungsi untuk mengancingkan belahan (penutup belahan) atau juga untuk hiasan atau variasi busana. Bermacam-macam bentuk dan model kancing, yaitu kancing lobang dua, dan kancing lobang empat, kancing bertangkai, kancing hias, kancing jepret dan kancing kait.
F. Menyiapkan Tempat Kerja


Mengatur tempat kerja menjahit dengan tangan berbeda dengan tempat kerja menjahit dengan mesin. Bekerja di sekolah berbeda dengan tempat kerja di sebuah usaha busana, juga berbeda dengan tempat kerja menjahit untuk ibu rumah tangga. Suatu tempat kerja yang diatur teliti dengan mengingat tertib kerja dan rasa keindahan, akan menyebabkan siswa yang sedang mengikuti praktek busana atau karyawan sebuah usaha busana dan seorang ibu rumah tangga yang sedang menjahit, tentu akan bisa bekerja dengan senang. Ruang kerja dan alat yang diperlukan yaitu yang ergonomik dengan kata lain alat yang sesuai dengan kebutuhan. Menjahit dengan tangan adalah segala kegiatan yang pengerjaannya semata-mata dengan tangan, seperti memasang kancing berlobang, kancing jepret, kancing kait dll. Untuk itu di ruang menjahit dengan tangan, sebaiknya disiapkan tempat kerja se asri mungkin, serta alat yang dibutuhkan disusun sesuai dengan tertib kerja sehingga dapat menambah keindahan dan dayaguna praktek menjahit. Dalam kegiatan menjahit dengan tangan bagi siswa disekolah sebaiknya disiapkan kotak jahitan yang isinya: gunting, jarum tangan, jarum pentul, benang, cincin jari, pendedel, centimeter dan alat-alat yang diperlukan untuk menjahit tangan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

Cara Menjahit Pakaian


Ketika anda masih kecil, memiliki ketrampilan menjahit merupakan sebuah keharusan sebagai seorang wanita, bahkan tidak jarang sebagian dari anda pasti mengalami kelas tata busana saat duduk di SMP.  Nyatanya ketrampilan menjahit memang membawa berbagai manfaat bagi anda, karena selain bisa membuat aneka ragam pakaian sendiri juga bisa memperoleh penghasilan dari ketrampilan yang satu ini. Nah, bila anda saat ini anda ingin belajar menjahit sepotong baju, tidak ada salahnya kalau anda mencoba tahapan-tahapan cara menjahit berikut ini.

# Mengukur
Langkah pertama dalam menjahit pakaian adalah mengukur setiap bagian dari pakaian yang akan dijahit agar dapat dipakai. Berikut ini adalah bagian-bagian yang harus diukur untuk menjahit pakaian:

# Menggambar pola
Bagian ukuran yang diperlukan untuk menggambar pola adalah:
  • Lingkar badan
  • Lingkar leher
  • Lingkar pinggang
  • Lebar bahu
  • Panjang dada
  • Lebar dada
  • Panjang punggung
  • Lebar Punggung
  • Panjang sisi
  • Tinggi puncak
  • Jarak payudara

# Memotong Pola
Setelah pola baju yang diinginkan sudah siap, hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memotong pola di kain. Nah, cara memotong pola secara benar adalah sebagai berikut:
  • Letakkan pola badan depan pada lipatan kain yang akan dijahit.
  • Letakkan pola badan belakang dan lengan pada sisi kain yang lain
  • Gunting bahan tepat pada pola, ingat anda tidak perlu memberi kelebihan ukuran pada kain.


# Menjahit
Jika kain telah dipotong sesuai dengan pola, anda hanya perlu menjahit kain sesuai dengan contoh baju yang anda inginkan.  Di bawah ini adalah metode dan cara menjahit:


(/Carapedia)

Pencarian Terbaru

Pencarian terbaru (100)

Pola baju anak. Pola menjahit baju. Cara menjahit baju anak. Cara memotong kain. Cara membuat pola baju gamis. Pola dasar menjahit. Pengertian menjahit.
Cara menjahit celana. Menjahit baju anak. Cara membuat gaun. Teknik dasar menjahit. Langkah langkah menjahit pakaian. Cara menjahit dress. Cara menjahit dengan tangan.
Cara membuat dress. Panduan menjahit. Cara membuat baju anak perempuan. Pola baju gamis. Cara membuat baju gamis. Cara membuat jas. Cara menjahit jilbab.
Cara menjahit baju gamis. Teknik menjahit dengan tangan. Cara membuat celana dalam. Cara menjahit baju dengan tangan. Pola celana wanita. Cara membuat pola kebaya modern. Pola menjahit pakaian.
Pola celana panjang wanita. Cara membuat celana. Cara membuat kebaya modern. Pola dress kanak kanak. Pola gaun kanak kanak. Cara membuat gaun pesta. Pola celana pendek.
Menjahit celana. Cara menjahit gaun. Pola kaos. Langkah menjahit baju. Cara membuat pola celana panjang wanita. Pola dasar baju anak perempuan. Cara cara menjahit pakaian.
Panduan menjahit baju. Cara dasar menjahit. Cara membuat pola jas. Panduan menjahit pakaian. Pola gaun. Pola gamis. Cara membuat pola baju yang benar.
Pola baju bayi. Cara menjahit baju bayi. Tutorial menjahit dress. Cara memotong celana. Cara memotong bahan baju. Cara membuat busana wanita. Cara dasar menjahit baju.
Pola celana panjang pria. Tutorial jahit. Belajar menjahit celana. Pola jahit celana. Cara menjahit busana. Tutorial cara menjahit. Tips menjahit baju.
Pola celana anak. Pola membuat celana. Pola jubah moden. Buku panduan menjahit pakaian wanita download. Cara menjahit kerudung. Buku panduan menjahit. Tata cara menjahit pakaian.
Pola menjahit celana. Cara menjahit pakaian anak. Cara buat baju anak. Pola menjahit jilbab. Cara menjahit gamis. Teknik dasar menjahit pakaian. Cara membuat baju bayi.
Pola menjahit pakaian wanita. Menjahit jas. Pola baju gaun kanak kanak. Cara jahit celana. Cara membuat pakaian bayi. Pola gaun pengantin. Pola dasar menjahit pakaian.
Cara membuat pola gamis. Cara menjahit baju pesta. Jahit celana. Membuat pakaian sendiri. Gambar pola jas pria. Dasar menjahit baju. Cara menjahit jas wanita.
Tat a cara membuat baju. Teknik memotong kain. Cara membuat gamis. Buku jahit. Tutorial menjahit baju anak. Tips menjahit. Panduan cara menjahit baju.
Cara membuat pola baju jas. Cara jahit dress.

Cara Menjahit Pakaia

Ketika anda masih kecil, memiliki ketrampilan menjahit merupakan sebuah keharusan sebagai seorang wanita, bahkan tidak jarang sebagian dari anda pasti mengalami kelas tata busana saat duduk di SMP.  Nyatanya ketrampilan menjahit memang membawa berbagai manfaat bagi anda, karena selain bisa membuat aneka ragam pakaian sendiri juga bisa memperoleh penghasilan dari ketrampilan yang satu ini. Nah, bila anda saat ini anda ingin belajar menjahit sepotong baju, tidak ada salahnya kalau anda mencoba tahapan-tahapan cara menjahit berikut ini.

# Mengukur
Langkah pertama dalam menjahit pakaian adalah mengukur setiap bagian dari pakaian yang akan dijahit agar dapat dipakai. Berikut ini adalah bagian-bagian yang harus diukur untuk menjahit pakaian:

# Menggambar pola
Bagian ukuran yang diperlukan untuk menggambar pola adalah:
  • Lingkar badan
  • Lingkar leher
  • Lingkar pinggang
  • Lebar bahu
  • Panjang dada
  • Lebar dada
  • Panjang punggung
  • Lebar Punggung
  • Panjang sisi
  • Tinggi puncak
  • Jarak payudara

# Memotong Pola
Setelah pola baju yang diinginkan sudah siap, hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memotong pola di kain. Nah, cara memotong pola secara benar adalah sebagai berikut:
  • Letakkan pola badan depan pada lipatan kain yang akan dijahit.
  • Letakkan pola badan belakang dan lengan pada sisi kain yang lain
  • Gunting bahan tepat pada pola, ingat anda tidak perlu memberi kelebihan ukuran pada kain.


# Menjahit
Jika kain telah dipotong sesuai dengan pola, anda hanya perlu menjahit kain sesuai dengan contoh baju yang anda inginkan.  Di bawah ini adalah metode dan cara menjahit:


(/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Pencarian terbaru (100)

Pola baju anak. Pola menjahit baju. Cara menjahit baju anak. Cara memotong kain. Cara membuat pola baju gamis. Pola dasar menjahit. Pengertian menjahit.
Cara menjahit celana. Menjahit baju anak. Cara membuat gaun. Teknik dasar menjahit. Langkah langkah menjahit pakaian. Cara menjahit dress. Cara menjahit dengan tangan.
Cara membuat dress. Panduan menjahit. Cara membuat baju anak perempuan. Pola baju gamis. Cara membuat baju gamis. Cara membuat jas. Cara menjahit jilbab.
Cara menjahit baju gamis. Teknik menjahit dengan tangan. Cara membuat celana dalam. Cara menjahit baju dengan tangan. Pola celana wanita. Cara membuat pola kebaya modern. Pola menjahit pakaian.
Pola celana panjang wanita. Cara membuat celana. Cara membuat kebaya modern. Pola dress kanak kanak. Pola gaun kanak kanak. Cara membuat gaun pesta. Pola celana pendek.
Menjahit celana. Cara menjahit gaun. Pola kaos. Langkah menjahit baju. Cara membuat pola celana panjang wanita. Pola dasar baju anak perempuan. Cara cara menjahit pakaian.
Panduan menjahit baju. Cara dasar menjahit. Cara membuat pola jas. Panduan menjahit pakaian. Pola gaun. Pola gamis. Cara membuat pola baju yang benar.
Pola baju bayi. Cara menjahit baju bayi. Tutorial menjahit dress. Cara memotong celana. Cara memotong bahan baju. Cara membuat busana wanita. Cara dasar menjahit baju.
Pola celana panjang pria. Tutorial jahit. Belajar menjahit celana. Pola jahit celana. Cara menjahit busana. Tutorial cara menjahit. Tips menjahit baju.
Pola celana anak. Pola membuat celana. Pola jubah moden. Buku panduan menjahit pakaian wanita download. Cara menjahit kerudung. Buku panduan menjahit. Tata cara menjahit pakaian.
Pola menjahit celana. Cara menjahit pakaian anak. Cara buat baju anak. Pola menjahit jilbab. Cara menjahit gamis. Teknik dasar menjahit pakaian. Cara membuat baju bayi.
Pola menjahit pakaian wanita. Menjahit jas. Pola baju gaun kanak kanak. Cara jahit celana. Cara membuat pakaian bayi. Pola gaun pengantin. Pola dasar menjahit pakaian.
Cara membuat pola gamis. Cara menjahit baju pesta. Jahit celana. Membuat pakaian sendiri. Gambar pola jas pria. Dasar menjahit baju. Cara menjahit jas wanita.
Tat a cara membuat baju. Teknik memotong kain. Cara membuat gamis. Buku jahit. Tutorial menjahit baju anak. Tips menjahit. Panduan cara menjahit baju.
Cara membuat pola baju jas. Cara jahit dress.

Cara Membuat Bros dari Kain Flane

Kerajinan berbahan kain flannel, akhir-akhir ini mulai menjamur. Dari model yang sederhana sampai yang kompleks dan rumit, banyak ditawarkan. Jenis kreasinya pun beragam sebut saja gantungan kunci, boneka, tempat tisu, tempat handpone, dompet, tempat pensil, pigura foto, sampai bros penghias jilbab atau baju juga dapat dibuat dari kain flannel. Kreasi kain flannel tidak sulit, dan justru menyenangkan karena merangsang kreatifitas Anda untuk mencipta model-model baru yang dapat dikoleksi sendiri, atau bahkan dijadikan chanel bisnis.
Membuat kerajinan dari kain flannel, tidak susah kok, cukup keteramplan menjahit dan kreasi kita dalam mebuat pola. Seperti saat kita membuat bros seperti contoh dibawah ini;
 
Bros Es Krim Stik
1.       Siapkan kain flannel 3 warna (pink, coklat tua, coklat muda), potong kain flanel sesuai pola.
2.       Satukan pola 1 (badan eskrim) yang terdiri dari kain warna pink dan coklat tua, dengan lapisan coklat diluar (paling atas)
3.       Jahit bagian badan es krim, jangan tutup rapat jahitan, sisakan sedikit.
4.       Pada lubang sisa jahitan itu, masukkan dakron, lalu rekatkan lagi jahitannya.
5.       Kemudian jahit kain coklat muda yang sudah dipotong sesuai pola 2 (stik eskrim)
6.       Sama seperti jahit badan, jangan sampai rapat, longgarkan sedikit untuk memasukkan dakron
7.       Beri lem bagian bawah eskrim
8.       Kemudian rekatkan dengan stik
9.       Tekan sisi-sisi eskrim agar lem  lebih menempel
10.   Terakhir tempelkan peniti bros, pada salah satu bagian, bros siap dikenakan.
 
 
Bros Es Krim Cone

1.       Siapkan kain flannel 3 warna (Pink, Coklat Muda dan Merah), gunting flanel sesuai pola
2.        Jahit bagian eskrim (pola kain pink)
3.       Berikan sedikit ruang untuk memasukkan dakron. Kemudian masukkan dakron
4.       Setelah kain direkatkan kembali, beri lem pada bagian bawah eskrim
5.       Jahit pola untuk cone (pola kain coklat muda), kemudian rekatkan cone dengan bagian eskrim.
6.       Setelah menyatu, tempelkan peniti bros di salah satu bagian, dan tambahkan topping (pola kain merah) diatas es krim.
7.       Bros Es krim siap dicoba

Cara Membuat Boneka dari Kain Flanel



Boneka dari Kain Flanel sekarang ini sedang menjadi tren tersendiri bagi remaja yang suka berkreasi. Seseuai namanya, boneka ini terbuat dari kain flanel yang bahannya mudah ditemukan di toko-toko kain terdekat. Kali ini admin akan share Cara Membuat Boneka dari Kain Flanel yang sedang menjadi tren itu. Berikut  Cara Membuat Boneka dari Kain Flanel :

1. Sediakan bahan-bahan seperti : pola, jarum kain flanel, kapas/dakron, gunting, dan benang sulam (dimodel dengan benal wool dan jarum besar agar terlihat)

2. Cetak pola yang anda inginkan ke kain flanel (pakai pensil warna yang warnanya mendekati warna kain)

3. Gunting pola dengan gunting

4. Lalu jahit/buat aplikasi seperti mata, hidung, mulut, dll

5. Satukan bagian depan dan belakang kain flanel yang sudah dipotong

6. Sediakan celah sedikit kira-kira 3cm untuk memasukkan isi kapas/dakron/kapuk

7. Lalu teruskan kembali menjahit setelah kapas/dakron/kapuk dimasukkan kemudian jahit hingga semua sisi/bagian terjahit

8. Pasang aplikasi seperti mata, hidung, mulut, tali gantung, dll

9. Boneka telah jadi

Rabu, 10 November 2010

PEMBUATAN KAIN DARI ULAT SUTRA

Sejarah Sutra

Pada awalnya, sutra merupakan produk ekslusif Kekaisaran Cina atau Tiongkok. Sutra mulai dikenal di Cina sejak sekitar tahun 2700 SM. Hanya bangsa Cina yang mengetahui rahasia pembuatan sutra selama berabad-abad. Siapapun yang membocorkan cara pembuatan sutra akan dibunuh sebagai seorang pengkhianat. Karena monopoli inilah yang membuat harga sutra sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.
Lalu pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama Justinian I mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutra dari negeri Cina dan mengetahui cara membuat sutra pada tahun 552 M. Sejak saat itu, monopoli sutra bukan lagi milik Kekaisaran Cina.
Sejak saat itu, sutra dikembangkan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sutra mulai dikenal sejak abad kesepuluh. Kemudian pada tahun 1718, bangsa Belanda membawa teknologi untuk budi daya sutra di Indonesia. Sejak saat itulah, sutra mulai dikembangkan di Indonesia.

Ulat Sutera

Proses Pembuatan Sutra

Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra. Ulat sutra menghasilkan kepompong yang dapat dipintal menjadi serat sutra. Ada ratusan jenis ulat sutra, namun sutra yang terbaik dihasilkan oleh kepompong dari ulat sutra pohon murbei yang memiliki nama ilmiah Bombyx mori.
Induk sutra dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan daun murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva ulat tersebut telah membesar hingga 70 kali ukuran tubuh semula serta empat kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat itu ulat sutra akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Itulah tanda ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dengan kepompong.
Kemudian kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Karena jika dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tidak bisa digunakan lagi. Setelah ulat mati, serat di kepompong dapat diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.
Satu buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300 meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000 milimeter). Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total serat sutra sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali perjalanan pergi-pulang ke matahari dari bumi!
Kemudian serat sutra yang halus tersebut dipintal. Serat sutra dipintal dengan proses yang menyerupai proses pada saat ulat sutra memintal kepompongnya. Proses itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat sutra untuk dibuat menjadi kain sutra yang indah. Bahan kain dari sutra inilah yang kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya. Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari sutra.

Keunggulan Sutra

Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan. Keunggulan dan keistimewaan dari sutra antara lain:
  • Sutra merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja.
  • Sutra juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan nyaman. Bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
  • Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai bahan sutra akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas. Yang menyebabkan bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan cairan karena asam amino di dalam serat sutra mampu menyerap lalu membuang keringat.
  • Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutra sehingga menimbulkan efek kilau yang indah pada sutra.
  • Sutra memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
  • Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.

Cara Merawat Bahan dari Sutra

Tentu setelah membeli pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan menjaganya agar tetap terawat dan indah. Berikut ini beberapa tips agar pakaian atau produk kain yang terbuat dari sutra tetap terawat:
  • Jika Anda memiliki batik atau bahan pakaian dari sutra, maka jangan menyemprot parfum atau minyak wangi langsung ke kain tersebut, terutama batik sutra ataupun kain sutra dengan pewarna alami.
  • Pada saat mencuci bahan dari sutra, sebaiknya Anda mencuci di pencuci profesional dengan sistem dry cleaning, kecuali Anda dapat melakukan proses pencucian jenis tersebut. Namun Anda juga dapat mencucinya di rumah dengan deterjen yang lembut dan air hangat sekitar 30° C. Jangan diremas dan diperas. Biarkan kering sendiri dengan angin.
  • Anda juga dapat menyeterika bahan dari sutra. Hindari menyeterika langsung di permukaan sutra. Gunakan kain atau pakaian untuk melapisi kain sutra Anda, lalu mulailah menyetrika.
  • Simpanlah bahan kain atau pakaian dari sutra di tempat yang kering dan tidak lembab. Gunakan hanger atau gantungan pakaian yang terbuat dari bahan lembut, misalnya dilapisi busa.
  • Hindari ngengat pada tempat penyimpanan pakaian atau kain dari sutra. Untuk mengusir ngengat, Anda dapat menggunakan akar wangi atau pengharum pakaian.
  • Hindari menyimpan pakaian atau kain dari sutra di tempat yang terkena sinar atau cahaya berlebih seperti sinar matahari
Pernahkah Anda membayangkan dari manakah asal kain sutra. Kain Sutra merupakan salah satu jenis kain yang sering diminati oleh para wanita.
Nah kali ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai proses pembuatan kain sutra yang mungkin bagi sebagian orang yang belum mengetahuinya.

Definisi:

Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra bertekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membolehkan kain sutra membiaskan cahaya pada pelbagai sudut

Sejarah dan Legenda:

Sutera ditemukan dan digunakan pertama kali di Cina dibawah Kekaisaran Huang Ti ( Yellow Emperor ) sekitar tahun 2697 s/d 2597 Sebelum Masehi. Legenda mengatakan bahwa Lei-tzu sang Permaisuri kerajaan saat itu sedang memperhatikan kepompong di pohon mulberry dan kemudian mengambilnya, tanpa sengaja kepompong tersebut jatuh di cangkir teh sang permaisuri. Saat akan mengambil kepompong tersebut sang permaisuri menyadari bahwa kepompong tersebut kemudian menjadi berbentuk helaian benang yang halus dan panjang. Inilah awal pertamakali benang sutera ditemukan. Di Cina kemudian permaisuri tersebut sampai sekarang dikenal sebagai Si Ling-chi atau Lady of the Silkworm.

Semenjak itu Cina dikenal sebagai penghasil kain sutera yang terkenal di seluruh dunia. Banyak pedagang datang ke Cina untuk berdagang kain sutera Cina yang terkenal. Jalur perdagang tersebut kemudian dikenal sebagai Silk Road atau Jalur Sutera

Monday, April 22, 2013

Tekstil

Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.